haha69
haha69
haha69
haha69
haha69
haha69
haha69

Ojol Jadi Ikutan Was-was Rangka eSAF Patah Saat Angkut Penumpang

Ojol Jadi Ikutan Was-was Rangka eSAF Patah Saat Angkut Penumpang

Lain halnya Irawan. Driver ojol yang satu ini bisa dibilang punya daya jelajah yang lumayan jauh setiap harinya. Sama seperti Imam, Ia punya rasa khawatir jika rangka Beat-nya tiba-tiba terpotong, terlebih di malam hari.

Pria berusia 51 tahun ini dan tinggal di Kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, mengaku mencari penumpang dari jam 11.00 hingga 24.00 WIB.  Yang diangkutnya orang dan barang. Ia kerap mengantar barang ke Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Barang yang diangkut terbilang berat dan berukuran besar, mulai dari tas koper, hingga mesin cuci.

“Saya kan sering bawa berang yang berat-berat, kalau motor patah di jalan bagaimana? Sengaja ambil order yang jauh, karena ongkosnya lumayan gede, dan biasanya tipsnya juga gede. Pasti khawatir, apalagi Honda Beat saya kurang sehat karena saya pernah telat ganti oli. Saya tambah “daging” di mangkok kruk as karena kelamaan ganti oli. Coba kalau rangka juga ikutan patah, kan bisa makin bikin pusing,” ungkapnya.

Setelah mendengar rangka eSAF bermasalah, Irawan berfikir ulang untuk membeli motor yang sama. Kalau pun beli motor serupa dari brand yang sama, dia tidak mau yang pakai sasis eSAF. Merek lain, juga menjadi pertimbangannya untuk mengganti Honda Beat yang menjadi andalannya mencari nafkah.

“Saya tidak berani, tidak mau ambil risiko beli motor yang pakai rangka eSAF. Kan mobilitas saya sehari-hari tinggi, jadi misalnya patah mendadak di jalan repot, bisa bahaya. Apalagi kalau angkut orang gemuk atau besar. Barang juga gitu, kalau barang orang rusak bagaimana? Kan ikutan ganti saya,” katanya.

“Memang niat mau ganti sih. Penginnya Honda PCX dan Vario 125, atau yang tidak pakai rangka eSAF. Ada keinginan juga buat coba merek lain kayak matic Yamaha, teman-teman driver sih usulin begitu,” tambahnya.