Hyundai Ioniq 6 di Indonesia dibekali baterai berkapasitas 77,4 kWh yang mengalirkan energi ke dua motor listrik di depan dan belakang. Dua motor listriknya langsung menyalurkan tenaga sebesar 320 Hp dan torsi puncak 605 Nm ke keempat rodanya.
Hyundai mengklaim mobil ini dapat berakselerasi dari 0-100 km/h hanya dalam 5,1 detik. Saat dicoba melakukan akselerasi dari diam dengan menginjak penuh pedal gas pada mode normal, badan langsung serasa ditarik ke belakang dengan kuat, isi perut seperti tertinggal, dan pemandangan sekitar mobil seperti bergerak sangat cepat. Bukan menakutkan, tapi malah mengukirkan senyum setiap melesat dengan Ioniq 6. Hanya dalam hitungan detik, speedometer sudah menunjukkan angka 72 km/h.
Mobil listrik tak lengkap jika tidak ada one pedal driving. Mode yang disebut oleh Hyundai sebagai i-Pedal ini memungkinkan pengemudi melaju dan mengerem hanya dengan pedal gas saja. Tingkat sensitivitas i-Pedal ini bisa diatur menggunakan paddle shift di setir. Fitur ini sangat preaktis dan tidak melelahkan sebab kaki kanan tidak perlu berpindah antara pedal rem dan pedal gas. Sehingga selama pengetesan kami terus menggunakan mode i-Pedal ini.
Terdapat tiga mode berkendara, yaitu Eco, Normal, dan Sport. Mode Eco membuat respon pedal gas dan akselerasi menjadi lebih halus, sementara mode Sport memiliki respon tenaga lebih meledak yang mampu membuat bagian depan mobil sedikit terangkat saat berakselerasi. Di atas kertas, Ioniq 6 mampu melesat hingga 185 km/h.
Sampai di ujung lintasan kami diharuskan berputar arah. Radius putarnya standar untuk mobil seukurannya. Tidak merepotkan, tapi tidak memiliki performa putar balik yang spektakuler.